Heyhallo.. sobat romansa yang dirahmati oleh Allah swt, mari kita heningkan cipta sejenak bagi rekan rekan di sekeliling kita yang gugur di medan juang, yang sudah rela berkorban jadi pendengar yang baik dan ngasih solusi saran ina inu, tapi cuma dianggap sebagai temen aja alias friendzone sama gebetannya, aowkwkwkwkwk.. :v
Saya yakin ada banyak di antara Anda yang
sehari-harinya terkenal sebagai sang konselor
sejati, tempat tumpahan lirih dari bidadari-bidadari yang sedang
terluka. Mungkin sudah tidak terhitung lagi berapa kali Anda mendengar
teman-teman wanitamu curhat tentang
pria mereka yang kurang ajar, tidak tahu diri. Seribu satu macam cerita
yang membuat jiwa humanis dan heroik Anda bergetar ingin ’menyelamatkan’ si
wanita cantik, sambil diam-diam juga ngarep sama dia!
Tapi entah mengapa, tak peduli berapa banyak
nasehat yang Anda beri, tentang kenapa pria itu seharusnya ditinggalkan, atau
mengumpulkan bukti-bukti hubungan mereka tidak sehat, wanita itu tetap
bersikeras untuk meneruskan hubungan dengannya. Dia biasanya bilang, ”Iya
gue tau, tapi gue ngga bisa ninggalin dia. Gue tetep sayang dia. Gue cuman mau
dia berubah sedikit aja di bidang itu..”
Atau kalaupun akhirnya mereka putus, dia akan melewatimu dan jadian dengan pria brengsek
berikutnya yang kebetulan lewat di dekat kalian.
Guys, ini adalah fenomena ajaib yang
hampir bisa ditemukan dalam lembaran hidup pria kesepian dan
geng jomblo di seluruh dunia. Saya dulu pernah mengalaminya. Nyaris semua
sahabat saya yang masih jomblo saat ini juga kerap menjadi bulan-bulanan
pengalaman seperti itu. Bahkan yang tidak jomblo pun pasti bakalan sering
mengalaminya.
Jangan
tersinggung bos..
Kita semua
udah pernah masuk di zona itu ga bisa dipungkiri. Saya pun juga, “DULU“
pernah punya pengalaman tersebut, ada cewe di kelas yang saya taksir, kami
temenan udah cukup lama, ada kalanya kami main bareng, dan saling bertukar
pesan melalui bbm, jaman dulu belum populer whatsapp kali ye.. ahaha,
lemahnya.. saya yang baper dan ngarep duluan. Disisi lain, gebetan saya ini
justru malah menjadikan saya jadi tempat curhatnya, tiap doi dideketin sama
cowo dari kelas lain/kakak kelas, doi selalu cerita, semua, ya.. semua. Dari
situlah dong.. saya berusaha menjadi cowok paling pengertian, sabar mendengar
dan memberikan solusi terbaik buat doi, tapi ujungnya satir sob, saya cuma dijadiin
“Dukun Curhat” nya aja alias
friendzone.
Saya mikir, Apa
yang salah? Saya udah berusaha jadi pendengar yang baik dan pemberi solusi
paling manjur buat buat doi, tapi kenapa ya? Saya cuma dijadiin friendzone nya
aja?
Berikut ini adalah
alasan kenapa menjadi dukun curhat justru memperburuk kesempatan kamu untuk
bisa menjadi pacarnya :
1.
Cuma Sahabat Yang Mendengarkan Curhat
Bertukar cerita
dan emosi adalah cara wanita untuk menciptakan ikatan di antara sesama wanita,
atau yang sering kita sebut sebagai Support Group. Inilah yang mereka lakukan
tiap bertemu, bertukar cerita dan konflik pribadi dan pulang tanpa mendapatkan
solusi apapun. Bila kamu melakukan hal yang sama, dalam sekejap kamu akan
langsung masuk ke dalam kotak teman, tidak perduli seberapa baik solusi yang
kamu berikan.
2.
Kamu Bukan Prioritas
Bila seorang Ibu
pergi ke dokter untuk mengobati anaknya, sudah jelas prioritas nomor
satu di kepala sang Ibu adalah sang anak, bukan si dokter. Saat kamu
menjadi dokter untuk masalahnya, kamu menjadikan diri kamu tidak lebih penting
dibanding masalahnya. Itulah yang terjadi saat kamu mendengarkan curhatnya
tentang pria ini dan pria itu di dalam hidupnya, kamu sedang menempatkan diri
di bawah pria-pria tersebut.
3.
Kamu Cuma Jadi Pelengkap, Bukan Pengganti
Saat kamu
membantunya menyelesaikan masalah, kamu sedang menempatkan diri sebagai
pelengkap, bukan hal utama. Ini sering terjadi pada pria-pria yang menjadi
dukun curhat bagi wanita-wanita yang sudah memiliki kekasih yang badboy, yang
sibuk, yang punya seabrek kehidupan sendiri dan tidak memberikan perhatian yang
cukup bagi wanitanya. Kamu menjadi gula bagi teh dalam artian, walaupun
tidak ada gula, ia tetap bisa menikmati tehnya. Sampai kapanpun, dia
akan lebih memilih teh daripada gula. Walau kamu melengkapi secuil hal
yang tidak disediakan sang kekasih, namun tetap saja yang akan selalu menjadi
menu utamanya adalah sang kekasih. Tempat ia kembali bermesraan saat kamu telah
memenuhi apa yang gagal dipenuhi oleh sang kekasih.
Lumayan
lah. Daripada enggak sama sekali…
Jadi kamu bisa
lihat bahwa menjadi dukun curhat adalah cara terbaik dan cara paling efektif
untuk menjadi sahabatnya. Namun bila bukan itu tujuan utama kenapa kamu dekat
dengannya, maka mulai saat ini berhentilah menjadi dukun curhat untuk menggaet
hatinya.
Mau jadi
sahabatnya, atau mau jadi pacarnya, pilihan ada di tangan kamu.
“Jika mau jadi
pacarnya tapi tidak terjebak sebagai dukun curhat, mesti lakuin apa dong? Tidak
ada cara lain nih!” mungkin kamu bertanya begitu.
Ah, berarti
kamu belum tahu puluhan permainan dan cara-cara kreatif membuat seseorang jatuh
cinta.
Eheheh.. saya
sudahi dulu tulisan saya kali ini, kalo ada yang mau ditanya si tinggalkan
komentar dibawah atau DM di Ig/Twitter saya @rahmaddanan.
Stay Possitive n
always charming :*
Rahmad Danan x
Romance Class
Sumber :
kelascinta.com
Ebook 7 langkah
mencari cinta
Komentar
Posting Komentar